Rabu, 02 Maret 2011

7 Gambar Mengerikan Akibat Global Warming

The image 
“http://www.treehugger.com/7-most-terrifying-global-warming.jpg” cannot 
be displayed, because it contains errors.
Mungkin kampanye anti global warming di negera kita saat ini sudah mulai surut. Kita telah sibuk mengurusi masalah-masalah yang terjadi di negara kita akhir-akhir ini. Sebagai blogger, kitapun juga jarang mengkampanyekan tentang bahaya-bahaya yang ada di depan kita. Yach… GLOBAL WARMING, seberapa peduli kita dengan hal itu?? Kita menjadi cenderung egois dengan kesibukan kita. Coba toleh di sekeliling kita.. sudahkan kita ikut menyelamatkan lingkungan kita dari perubahan iklim?
Gambar-gambar ini memang untuk membuat kita sedikit “ndredek” atau nervous. Hanya untuk menginspirasi kita untuk bekerja lebih keras menghindari bencana-bencana yang sangat-sangat mungkin terjadi di depan kita.
The 
image “http://www.treehugger.com/polar-bear-global-warming.jpg” cannot 
be displayed, because it contains errors.
Salah satu tanda dari global warming adalah : beruang kutub menghilang dari habitatnya. Itu sangat menyeramkan sebab beruang kutub memberikan tanda kepada kita bahwa perubahan iklim tengah terjadi.
The
 image “http://www.treehugger.com/dead-fish-marine-dead-zones.jpg” 
cannot be displayed, because it contains errors.
Ikan-ikan juga mati karena global warming.
The image “http://www.treehugger.com/climate-change-hurricanes.jpg”
 cannot be displayed, because it contains errors.
Angin badai. Kita tau bahwa angin badai terjadi akibat perubahan iklim, khususnya di atlantic. Ini terror dari global warming yang dapat menghancurkan rumah dan keluarga kita.
http://www.treehugger.com/galleries/global-warming-before-after.jpg
Gletser di Patagonia, Argentina tahun 1928. Gletser di Patagonia, Argentina 2004. 76 tahun dari perubahan iklim. Dan sekarang… menyeramkan sekali.
The image “http://www.treehugger.com/global-warming-diesel-ad.jpg” 
cannot be displayed, because it contains errors.
Iklan global warming?
The image “http://www.treehugger.com/dust-cloud-climate-change.jpg”
 cannot be displayed, because it contains errors.
Badai debu terjadi lebih sering di afrika selatan.
The 
image “http://www.treehugger.com/glacier-waterfall-getty.jpg” cannot be 
displayed, because it contains errors.
Gambar di atas adalah air terjun besar yang muncul dari ujung Gletser Brasvell. Tidak biasa hal itu terjadi. Air terjun seperti ini telah muncul dengan frekuensi berkala di daerah arctic. Setelah semua itu, ketika abad-lama telah mulai pencairan es di Arctic, sulit untuk menyangkal diri kita bahwa kita telah mendapat masalah besar.

[is-lam] [lingkungan] Kerusakan Alam akibat ulah manusia...(global warwing issue)

A_Dharmawan
Sat, 20 Aug 2005 07:08:59 -0700
sekedar mengingatkan kita semua.......


"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)"    (QS
Ar-Ruum 30:41) 


/agung

============================================================

Global warming -- more caused by human activity  
Posted on : 2005-04-30 | Author : Brian Holmes 
News Category : Environment  
 

NEW YORK: A study by a team of scientists led by NASA climatologist James
Hansen has found that the unusual magnitude of the global warming trend
experienced could not be explained by natural is responsible.

Hansen and his team of 14, all from NASA, Columbia and the Department of
Energy, had co-authored the study reported in the journal Science.

Hansen's team said global temperatures will rise 1 degree Fahrenheit this
century even if greenhouse gases are capped tomorrow.

However, if carbon dioxide and other heat-trapping emissions instead
continue to grow, as expected, things could spin "out of our control,"
especially as ocean levels rise from melting Greenland and Antarctic ice
sheets. 

Experts predict a 10-degree leap in Fahrenheit readings in such a scenario.

The researchers measured Earth's energy imbalance because of more precise
ocean readings collected by 1,800 technology-packed floats deployed in seas
worldwide beginning in 2000, in an international monitoring effort called
Argo. The robots regularly dive as much as a mile undersea to take
temperature and other readings. They found that for every square meter of
surface area, the planet is absorbing almost one watt more of the sun's
energy than it is radiating back to space as heat. This absorbed energy will
steadily warm the atmosphere.

The new temperature readings from the deep ocean trace a clear warming trend
that seems impossible to turn around any time soon. 

Hansen said in a summary of the report: "This energy imbalance is the
'smoking gun' that we have been looking for. The magnitude of the imbalance
agrees with what we calculated using known climate forcing agents, which are
dominated by increasing human-made greenhouse gases. There can no longer be
substantial doubt that human-made gases are the cause of most observed
warming."

Hansen, director of NASA's Goddard Institute for Space Studies at the
Columbia University Earth Institute, said the delayed consequences of past
or current greenhouse gas emissions is due to the "thermal inertia" of the
planet, an effect most noticeable at the ocean's edge when the morning sun
begins to warm sand while the water remains seemingly unaffected. It takes
more of the sunlight's energy to penetrate into the water, particularly at
its lowest depths, than it takes to warm a shallow bit of land.

Scientists still debate how serious the problem is and what could be the
antidotes. The Bush administration has resisted request to limit greenhouse
gas emissions saying more research is needed.

Hansen confirmed that global warming is real, and scientists are now able to
calculate within an acceptable range of uncertainty how much the planet's
retained energy balance is increasing. By their reckoning, the "net forcing"
works out to mean that about 0.85 watts per square meter is being retained
by the Earth -- a seemingly tiny amount compared to the nearly 250 watts per
square meter coming in from the Sun.  

Senin, 28 Februari 2011

Category:Other
“The earth is a tremendous gift. There is nothing else like it in the known universe. I want to leave it the way I found it.”
- Dennis Weaver


Sayangnya, bumi udah nggak seindah dulu lagi. Banjir rajin menghampiri setiap musim hujan, jalan raya sesak dengan polusi dan jutaan kendaraan, dan alam pun tak malu lagi menunjukkan gejala-gejala anehnya.

Global warming yang sedang ramai dikampanyekan bukanlah seperti kampanye Pilkada yang memilih gubernur untuk 4-5 tahun ke depan, namun ini untuk kelangsungan hidup bumi beserta isinya beratus-ratus tahun ke depan.


Apa itu global warming?

Global warming (pemanasan global) adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemasanan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan oleh kenaikan suhu.

Mengapa terjadi global warming?

Global warming terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas manusia di kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah gas rumah kaca secara global.

Apa sajakah dampak-dampak perubahan iklim?

Pada tahun 2100, temperatur atmosfer akan meningkat 1,5-4,5 derajat Celcius jika pendekatan yang digunakan hanya melihat dan menunggu, tanpa melakukan apa-apa.

Dampak-dampak lainnya:
- Musnahnya berbagai jenis keanekaragaman hayati.
- Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir.
- Mencairnya es dan glasier di kutub.
- Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena
kekeringan yang berkepanjangan.
- Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir yang luas.
- Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang dan
kerusakan terumbu karang di seluruh dunia.
- Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan.
- Menyebarnya penyakit-penyakit tropis seperti malaria ke daerah-daerah
baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk).
- Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus
pengungsian.


Jumlah kendaraan di Jakarta sampai tahun 2003 mencapai 6.506.244 unit. Pertambahan paling fantastis terjadi pada jenis kendaraan sepeda motor yang pertumbuhannya mencapai ratusan ribu kendaraan pada tahun-tahun terakhir ini.

Menurut sumber dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Indonesia telah menjadi negara terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan. Jika kita tidak bertindak dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara bersih.

Analisa Bank Dunia, menempatkan Kota DKI Jakarta sebagai kota ketiga berpolusi udara terburuk setelah Meksiko, Bangkok dan Thailand. Upaya penilaian udara terbersih dan terbersih terhadap kota-kota di dunia ini dilakukan oleh bank dunia sejak lima tahun lalu. Kondisi itu, sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi udara Jakarta saat ini.

Asap knalpot kendaraan bermotor, merupakan penyumbang utama polusi udara di Jakarta. 70 persen polusi udara di Jakarta diakibatkan asap knalpot kendaraan bermotor. Asap ini mengandung bahan berbahaya, seperti karbon, timbal, dan bahan beracun lainnya.

So, what can we do? Global warming takkan mungkin dicegah, namun kita bisa memperlambatnya bersama-sama. Ada beberapa tips yang bisa diterapkan sehari-hari, khususnya jika lo adalah komuter sejati:

- Gunakan kendaraan umum untuk mengurangi polusi udara. Busway dan KRL
AC terbukti nyaman, hemat dan cepat.
- Gunakan bahan bakar gas/ramah lingkungan yang tidak menimbulkan polusi
- Car sharing dengan temen-temen sekomplek, why not?
- Periksa kesehatan ban mobil. Menjaga kesehatan ban mobil secara teratur
mengurangi 10 kg karbon dioksida di atmosfer.
- Jaga kebersihan saluran udara mobil. Debu dan kotoran di sekeliling saluran
udara akan menyumbat saluran udara menyebabkan konsumsi bahan bakar
lebih tinggi.
- Hindari komponen berat. Mobil berat membutuhkan tenaga lebih besar untuk
bergerak, berarti butuh bahan bakar lebih banyak.
- Cek selalu keadaan AC. Kebocoran gas pendingin mobil sangat
membahayakan atmosfer.
- Lakukan Tune up secara teratur.
- Pastikan sistem emisi selalu dalam kondisi prima. Sistem emisi yang buruk
bisa menyebabkan penggunaan bahan bakar mobil 25% lebih boros.

Minggu, 27 Februari 2011

 A. Pengertian Global Warming
Global Warming atau yang sering disebut dengan pemanasan global adalah kejadian naiknya suhu rata-rata lapisan udara (atmosfir), laut dan daratan bumi yang disebabkan oleh kelebihan gas rumah kaca. Pernyataan itu diperkuat lagi dengan pernyataan Direktur NASA Michael Griffin dalam wawancara dengan sebuah radio lokal di AS belum lama ini, yang menunjukkan keraguan sang direktur bahwa pemanasan global adalah tantangan terbesar yang harus diatasi manusia.


Contoh gambar dari Global Warming


B. Kenapa Pemanasan Global bisa terjadi?
Pemanasan global sebagian besar disebabkan oleh kegiatan-kegiatan manusia. Seperti naik kendaraan bermotor  mengeluarkan gas karbon monoksida, pemakaian listrik, adanya gas-gas pabrik, dan pembakaran hutan adalah beberapa contoh kegiatan yang menyebabkan pemanasan global. Kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan karbondioksida gas-gas lainnya yang sering disebut gas rumah kaca.



Gambar: Proses terjadinya Global Warming

C. Efek Rumah Kaca
Sinar matahari yang menembus permukaan bumi sebagian diserap oleh bumi, sebagian lagi dipantulkan kembali ke udara. Jadi, semakin banyak gas rumah kaca yang tertahan dilapisan udara (atmosfer) kita, maka semakin banyak panas yang dipancarkan ke bumi kita. Hal ini menyebabkan udara menjadi panas dari biasanya. Panas yang dirasakan seperti berada dalam rumah kaca. Itulah sebabnya disebut efek rumah kaca.
Berikut dampak efek rumah kaca:
a) Es di kutub mencair, mengakibatkan permukaan air laut naik.
b) Udara menjadi sangat panas.
c) Tanaman pertanian akan rusak.


D. Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon merupakan suatu lapisan yang memiliki sifat menyerap sinar ultraviolet, sehingga tidak semuanya jatuh ke permukaan bumi.
Pengaruh lapisan ozon terhadap kehidupan manusia:
a) Sinar ultraviolet yang terlalu banyak dapat membahayakan makhluk hidup, bahkan akan menimbulkan kanker kulit, kebutaan dan kematian.
b) Tanaman tidak dapat tumbuh.



Gambar: Sebab dan Efek Global Warming

E. Akibat Global Warming
Bila pemanasan Global terus berlangsung, daerah belahan bumi bagian utara akan menjadi panas. Sehingga gunung-gunung es akan mencair dan daratan pun akan mengecil. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah yang akan mengakibatkan kekeringan dan topan badai. Akibat dari pemanasan global ini, hewan dan tumbuhan akan mencari tempat tinggal baru. Hewan-hewan akan berpindah ke tempat yang lebih sejuk seperti pegunungan, atau ke arah kutub. Sedangkan tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya. Meskipun hewan dan tumbuhan ini mencari tempat tinggal yang baru, tetapi pembangunan yang dilakukan manusia akan memperlambat kepindahan mereka. Bukan tidak mungkin, hewan dan tumbuhan ini akan musnah di kemudian hari.

F. Proses Rusaknya Lapisan Ozon
a) Lapisan ozon akan bereaksi dengan zat Chlouro Flouro Carbon (CFC).
b) CFC banyak terdapat pada kulkas, semprotan minyak wangi dan
semprotan insektisida.
c) CFC yang membubung ke udara akan masuk ke lapisan ozon. Selanjutnya, CFC akan memengaruhi ketebalan lapisan ozon. Sehingga lapisan ozon menjadi menipis.


G. Usaha-usaha untuk Mencegah Global Warming
• Memanfaatkan kembali barang-barang yang telah digunakan.
• Menggalakkan penanaman dijalur hijau jalan raya dan hutan kota.
• Hemat energiSelalu matikan listrik pada alat yang sedang tidak dipakai. Seperti: lampu, kipas angin, televisi, dan computer.
• Membeli barang yang hemat kemasan.
• Pilihlah untuk berjalan kaki/ naik sepeda onthel untuk mengurangi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan gas rumah kaca.

Sekelumit Tentang Global Warming

Mungkin masih banyak orang yang tidak sadar dengan dampak atas bahayanya pemanasan global atau global warming. Saat ini masih banyak orang yang dengan sesuka hati menggunakan AC, pemanas ruangan, berlebihan dalam menggunakan air, kemana-mana naik mobil pribadi dan lain sebagainya. Sementara kebiasaan-kebiasan tersebut sadar atau tidak, sebenarnya dapat memicu semakin meningkatnya pamanasan global. Indonesia, negara yang kita tempati ini merupakan kontributor/penyumbang terbanyak urutan nomer tiga dalam hal meningkatnya pemanasan global.
Menurut situs www.wwf.or.id. Suhu permukaan bumi akan naik karena peningkatan emisi karbon dioksida serta gas-gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang menyelimuti Bumi dan memerangkap panas. Gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki fungsi seperti panel-panel kaca di rumah kaca yang bertugas menangkap energi panas matahari agar tidak dilepas seluruhnya ke atmosfer kembali.
Sementara para ahli mengatakan, Bumi sudah kehilangan kemampuan untuk ”mendinginkan” dirinya sendiri. Gas yang diproduksi oleh mobil dan industri, serta makin langkanya hutan sebagai penyerap karbon, membuat panas terperangkap. Ini seperti terjebaknya panas di dalam mobil yang kacanya tertutup rapat.
Berikut beberapa fakta yang dapat kita jadikan bahan renungan seputar bahaya dari dampak Global Warming.
  1. 100 juta warga di pesisir Asia permukimannya akan tergenang , dan 4.000 dari sekitar 17.500 pulau di Indonesia akan tenggelam.
  2. Air tidak akan cukup untuk umat manusia 25 tahun lagi.
  3. Es abadi (permafrost) di kutup akan meleleh sepenuhnya 40 tahun lagi. Permukaan air akan naik hingga 64 meter jika suatu lapisan es di bumi mencair.
  4. Tahun 2050, 130 juta penduduk di dunia terancam kelaparan, terutama di Asia dan Afrika.
  5. Tahun 2080 lebih dari 100 juta orang terancam bencana banjir tiap tahun, dan 30% garis pantai di dunia akan lenyap.
  6. Tahun 2090 akan ada air bah raksasa di Amerika Utara, dan ini bisa berulang 3-4 tahun sekali.
  7. 100 tahun mendatang 80% spesies tanaman dan hewan di dunia akan terancam punah. (Sumber: Kompas, 27 April 2007)
Lalu kalau begitu fakta yang terjadi, apa yang dapat kita lakukan untuk paling tidak dapat meminimalisir dampak dari Global Warming tersebut.
  1. Gunakan mobil hemat bensin. Perbaiki (tune-up) sistem knalpot pembakaran mobil agar tidak timbul gas rumah kaca, seperti karbon monoksida (CO). Naiklah kendaraan umum, atau gunakan sepeda, atau kalau perlu jalan kaki saja.
  2. Menulislah kepada pejabat pemerintah untuk mengadakan pembatasan penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan tempat tinggal atau daerahmu. Dukung juga program uji emisi.
  3. Dukunglah, dan mungkin gunakan atau kembangkan pengembangan teknologi penghasil energi dengan energi ramah lingkungan seperti tenaga surya, tenaga angin, tenaga panas bumi, biogas, jarak dan lain sebagainya.
  4. Kurangi pemakaian AC, pemanas ruangan dan penggunaan air secara berlebihan.
  5. Tanamlah pohon dan lindungilah hutan. Memanam satu pohon di halaman depan rumah, selain berguna untuk peneduh juga dapat memberikan kontribusi untuk mengurani emisi.
  6. Dukung dan kalau bisa ikut serta dalam program daur ulang kertas, plastik dan logam. Mendaur ulang tumpukan koran yang tingginya 1,2 meter menjadi kertas daur ulang sudah dapat menyelamatkan satu pohon besar. Selain itu bila perlu beli dan gunakan produk-produk daur ulang.
  7. Kurangi pemakaian tisu dan kertas. Disiplinlah memilah sampah organik dan non-organik pada tong sampah rumah atau umum.
  8. Ikut serta dalam kampanye mengantisipasi pemanasan global. Menulislah dalam forum atau media tentang dampak, ancaman dan bagaimana cara mengatasinya.
  9. Boikot kendaraan yang mengeluarkan emisi gas buang berlebihan. (Sumber: Kompas, 27 April 2007)
Mengingat betapa bahayanya dampak yang dapat di akibatkan oleh pemanasan global tersebut. Maka kita sebagai generasi muda, generasi penerus bangsa, tidak ada kata lain mulai saat ini kita harus mulai merubah kebiasaan-kebiasaan yang dapat mengakibatkan meningkatnya pemanasan global tersebut. Karena tentunya kita semua (generasi muda) tidak ingin saat kita umur 40-50 tahun, penyakit seperti kanker kulit, penuaan dini, kehilangan tempat (wilayah) dan melarat bakal jadi temen dekat kita. Ayo Berubah !!!
Selalu semangat, dan terus berjuang.